Pada tanggal 27 Juli – 07 Agustus 2010 di Nairobi, Kenya, telah diselenggarakan the 13th World Scout Moot (Raimuna Dunia) yang dihadiri oleh 3000 orang Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (umur 18-25 tahun) dari 61 negara.
Kontingen Indonesia dibawah Kwartir Nasional diwakili oleh 3 orang yang terdiri dari Fahri Makkasau (Sulawesi Selatan) sebagai Pimpinan Kontingen, dan 2 Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai peserta yaitu Bambang Hermansyah (Dewan Kerja Nasional, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka) dan Ahmad Ali Sufyan (Dewan Kerja Cabang Probolinggo, Jawa Timur).
Kontingen Indonesia dibawah Kwartir Nasional diwakili oleh 3 orang yang terdiri dari Fahri Makkasau (Sulawesi Selatan) sebagai Pimpinan Kontingen, dan 2 Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai peserta yaitu Bambang Hermansyah (Dewan Kerja Nasional, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka) dan Ahmad Ali Sufyan (Dewan Kerja Cabang Probolinggo, Jawa Timur).
Raimuna Dunia merupakan ajang 4 tahunan berkumpulnya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari seluruh pelosok dunia, dan penyelenggaraan tahun ini memiliki keistimewaan dimana Benua Afrika untuk pertama kalinya berkesempatan menjadi tuan rumah Raimuna Dunia sejak pertama kali diadakan tahun 1931. Kenya sendiri memiliki arti penting dalam sejarah kepramukaan dimana pendiri gerakan Kepanduan dunia, Lord Baden Powell, pernah tinggal dan dimakamkan di Nyeri Town, Kenya.
Dua fakta penting ini menjadi bagian dari pidato Presiden Kenya, Mwai Kibaki, saat membuka Raimuna Dunia secara resmi, 28 Juli 2010. Berbagai aktifitas yang dilakukan oleh para peserta Raimuna Dunia tahun ini antara lain adalah ekspedisi ke beberapa lokasi di Kenya (Kayaba, Embu, Machakos); Global Development Village (pelatihan tentang ketrampilan dan lingkungan hidup); serta penanggulangan masalah sosial seperti AIDS dan pendidikan.
Kontingen Indonesia khususnya telah menyajikan makanan khas Indonesia (kolak pisang) untuk kegiatan International Food Festival, serta menampilkan pakaian adat Papua dan membagikan peluit dan gasing bambu pada kegiatan pentas seni. Dalam kedua acara tersebut, Kontingen Indonesia mendapatkan sambutan hangat dan apresiasi tinggi dari para peserta lainnya. Khususnya peluit dan gasing bambu telah membuat Indonesia “berkicau” di Raimuna Dunia, karena dimana-mana di lokasi kegiatan terdengar suara peluit dan gasing bambu.
Seluruh kegiatan ditutup secara resmi pada 6 Agustus 2010, dimana Wakil Presiden Kenya, Kalonzo Musyoka, dalam pidato penutupan menekankan pentingnya sifat persaudaraan, kejujuran dan kebersamaan yang diemban oleh Pandu di seluruh dunia, sebagaimana pesan yang disampaikan Lord Baden Powell sebagai Bapak Pandu Dunia. Dalam acara penutupan, juga dilakukan serah terima bendera World Organisation Scout Movement (WOSM) dari Kontingen Kenya kepada Kontingen Kanada sebagai tuan rumah Raimuna Dunia berikutnya pada tahun 2013. (Sumber: KBRI Nairobi)
http://www.deplu.go.id/london/Pages/News.aspx?IDP=3863&l=id
http://www.deplu.go.id/london/Pages/News.aspx?IDP=3863&l=id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar